Gadis Penghuni Mimpi
: entahkah sudah jutaan hari kuusir kau dari selimutku
seperti ombak tepi pantai
tiap kali pergi,
sebanyak itu pula kau kembali
sedang dalam tidurku
kita lahap menyantap rindu yang masih berdarah
: tidak dengan semilir kata pun
akulah kegelapan yang kehilangan makna
bercerai dengan diri sendiri
lalu hidup dalam mimpi
tempat prasasti kita dibuat dan kumakamkan
kau tahu sesuatu tentang cinta dan waktu?
kita tak lebih nyata dari itu
kini pergilah
atau tunjukkan padaku batas kenangan dan hari lusa
lalu ketahuilah
tiap kali kau datang
jatungku berdegup kencang
persis ketika pertama kuremas jemarimu erat
terbang dan terjerat
di dalam sini
dalam kenyataanku
: mimpi
Jakarta, 10 Oktober 2012
No comments:
Apa pendapatmu?