Kendari, 25 Mei 2011
pagi yang basah untuk sebuah cerita
sisa cumbuan awan malam dengan kemarau
di sudut, pohon kampus tua
menyembunyikan kicau burung Tomi
yang menggigil
aku berjalan
di tepian kota
menyusuri jejak sajak yang memanggil
tanpa peduli malam ternyata telah berakhir
kabut menghilang
pagi menelanjang
arahku mendadak jadi teka-teki
: menyilang di dasar hati
siapa yang peduli dengan misteri
sedang hujan pun hadir dalam kemarau?
burung Tomi saja terus berkicau
tiada pernah berdusta
kecuali pada ibunya
ini kisah tanpa tepi
di pagi yang basah dan penuh teka-teki
di sudut, pohon kampus tua jadi saksi
kaulah sajak yang memanggil
: aku berhenti
Nino Zulfikar
Juni, 2012
sisa cumbuan awan malam dengan kemarau
di sudut, pohon kampus tua
menyembunyikan kicau burung Tomi
yang menggigil
aku berjalan
di tepian kota
menyusuri jejak sajak yang memanggil
tanpa peduli malam ternyata telah berakhir
kabut menghilang
pagi menelanjang
arahku mendadak jadi teka-teki
: menyilang di dasar hati
siapa yang peduli dengan misteri
sedang hujan pun hadir dalam kemarau?
burung Tomi saja terus berkicau
tiada pernah berdusta
kecuali pada ibunya
ini kisah tanpa tepi
di pagi yang basah dan penuh teka-teki
di sudut, pohon kampus tua jadi saksi
kaulah sajak yang memanggil
: aku berhenti
Nino Zulfikar
Juni, 2012
No comments:
Apa pendapatmu?