Kepada Wanita dengan Secarik Sajak
ketika penyair
memberikan sajaknya padamu
ia telah memberimu jiwanya
kau bebas
membelenggu
bahkan membunuhnya
tak ada beda;
sebab
ia sudah siap mati
seperti dedaunan kemarau
yang gugur
merelakan desirnya
demi menggenapkan nyanyian musim
ketika penyair
memberikan sajaknya padamu
ia telah tahu
sekalipun mati
ia akan terus hidup
dikepalamu
sejujurnya,
ia bunuh diri dengan sajaknya
agar dapat menyusup
ke dalam hatimu
Nino Zulfikar ~
yang sedang menghitung purnama
No comments:
Apa pendapatmu?