Dua Puluh Tahun Lalu
Aku tak ingat persis secantik apa wajah ibuku waktu itu.
Jemari bidan terlalu dingin menimang tangisanku yang berlumur darah
lagi pula dunia begitu membuatku takut,
padahal suara adzan tak kalah keras merobek telingaku
Mungkin dunia sudah lama mati.
tapi setidaknya ada kebahagiaan sepasang anak cucu adam yang terkembang saat hadirku kala itu.
terlebih Aku pada Tuhanku.
Anugerah ini indah
sampai ku kembali pada-Nya.
Semoga tetap indah.
Lautan syukur dan terima kasih.
Tuhan.
Ibu.
Ibu.
Ibu.
Ayah.
Jemari bidan terlalu dingin menimang tangisanku yang berlumur darah
lagi pula dunia begitu membuatku takut,
padahal suara adzan tak kalah keras merobek telingaku
Mungkin dunia sudah lama mati.
tapi setidaknya ada kebahagiaan sepasang anak cucu adam yang terkembang saat hadirku kala itu.
terlebih Aku pada Tuhanku.
Anugerah ini indah
sampai ku kembali pada-Nya.
Semoga tetap indah.
Lautan syukur dan terima kasih.
Tuhan.
Ibu.
Ibu.
Ibu.
Ayah.
Kendari, 15 Desember 2010
saya sangad menyukai tulisan anda yang ini...
ReplyDeletesedih bacanya,,,jadi ingat ibuku di kendari...
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete