Malu-Malu
dua hari yang lalu,
tepat pukul satu,
Bulan tertidur palsu,
di sisinya Fajar menunggu ragu.
dalam hati, mereka tersipu malu.
tepat pukul satu,
Bulan tertidur palsu,
di sisinya Fajar menunggu ragu.
dalam hati, mereka tersipu malu.
Popular Posts
-
tanpa sengaja aku menulis sebuah cerita ketika malam masih sembab tentang seorang gadis yang hilang dalam rindu lalu tentu saja datang...
-
aku dan wanitaku berpesta asumsi kami memperdebatkan pihak mana yang lebih mencintai siapa dalam diam yang kian lama kian risau rindu serin...
-
I kata-kata tak begitu banyak dapat diandalkan untuk menggambarkan tentang apa yang kita temui saat mencoba menemukan batas mimpi dan k...
-
kupinjam senyummu untuk menerangi gelisahku yang tersesat menuju masa depan adakah nanti kita masih bertapapan sambil merasa yang paling ber... -
di pulang kali ini aku tak kan lagi sampai ke teras rumahmu ini akan lebih kelam dari apapun : selain rindu dan masa depanku Jakarta...
-
(Kemah Sastra 2008) Karya : Akhmad Zulfikar Tersapu angin senja yang membelai semesta, secarik kertas putih terhempas pasra...
-
jika penyair sedang bergembira ia memahat pelangi di atas huruf-huruf; jika sedang berduka ia tuangkan gemuruh ombak dalam sajaknya; jik...
-
Air laut terbang ke surga meninggalkan garam agar menjadi murni dan sempurna. (Nino Zulfikar) 2011
-
Aku tak ingat persis secantik apa wajah ibuku waktu itu. Jemari bidan terlalu dingin menimang tangisanku yang berlumur darah lagi pula dun...
-
kalau cukup jujur pada diri sendiri, bahagia sebenarnya tentang bersyukur. ada seribu alasan mengeluh seperti juga banyaknya alasan untuk m...
No comments:
Apa pendapatmu?