Potret Pudar
Lihatlah gambar di genangan itu.
Itu Aku.
Malu.
Mata langit barkaca pecah
tercambuk pertir dari bawah alismu
biasanya jingga,
tapi mendung kini terbentang
langit sore berubah tak seperti petang
Lihatlah lagi gambar itu
itu Aku.
Luka
Padahal sepi tak seberapa
badai menari hampa
di ujung sarang dari belati.
siapa merpati, siapa gagak
Itu lukisan
lukisan darah.
dari butir Sahara hingga teluk Kendari
tetap saja penuh darah.
Dulu pajangan kebanggaan Adinda
sekalipun lagi bersua kembali
cinta hanya bisa berkata mati
tinta gambar telah pudar
senada asmara yang telah bubar.
Itu Aku.
Malu.
Mata langit barkaca pecah
tercambuk pertir dari bawah alismu
biasanya jingga,
tapi mendung kini terbentang
langit sore berubah tak seperti petang
Lihatlah lagi gambar itu
itu Aku.
Luka
Padahal sepi tak seberapa
badai menari hampa
di ujung sarang dari belati.
siapa merpati, siapa gagak
Itu lukisan
lukisan darah.
dari butir Sahara hingga teluk Kendari
tetap saja penuh darah.
Dulu pajangan kebanggaan Adinda
sekalipun lagi bersua kembali
cinta hanya bisa berkata mati
tinta gambar telah pudar
senada asmara yang telah bubar.
No comments:
Apa pendapatmu?