Ketika Tersesat
dalam petualangan panjang kita ini, kawan
ada masanya masanya kita terlalu asik berlari
dan sibuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
kita merasa merasa unggul ketika bisa berlari lebih jauh dari yang lain,
atau mendaki lebih tinggi dari yang lain.
hingga membuat kita lupa kemana seluruh langkah ini akan bermuara.
ternyata,
kita tidak sama sekali berada dalam pertandingan:
sekalipun kita berlari sekencang cahaya, apa gunanya?
ada pemandangan yang luput sepanjang perjalanan.
sekalipun kita nyaris mencapai langit
apakah kita lupa hasrat adalah gunung tak berpuncak?
apa sebenarnya makna ketergesa-gesaan ini?
atau mari kita akui
kita sedang tersesat
kata ayahku,
ketika sedang tersesat,
berbaringlah
berbaringlah
langit takkan membohongi siapapun
dan ketika tersesat,
hal terpenting yang perlu dilakukan
adalah memastikan
apakah kita benar-benar tersesat?
Kendari, 3 Maret 2016
Nino Zulfikar
No comments:
Apa pendapatmu?