Pada Suatu Malam di Bulan Maret

sesuatu harus ku rekam :
tak ada yang pernah sebesar bulan malam ini.
awan-awan bergerak perlahan di kakinya
terlihat seperti gadis yang menggunakan gaun tipis tembus pandang dari bawah sini

saat ini,
pagi buta pukul tiga.
semakin cantik saja dirinya
ku terjemahkan sebagai isyarat mengoda.
ini titik terdekat pertemuanku dengan bentuk sempurnanya.

sesekali mendung menjilati-luntur sinarnya.
maklum bumi ini sudah terlalu renta,
layaknya kakek tua yang senang melarang anak muda -
                                        memandang wania muda jelita penuh pesona

ku padamkan pula lampu kamar dan terasku.
barangkali saja ia sudi turun -
menemani sunyi pemilik kamar kapal karam ini,
atau berbagi cerita tentang apa yang dilihatnya dari atas sana.
dan ingin ku gumamkan langsung di telinga kanannya :
bahwa aku benar-benar mulai jatuh cinta padanya.
dan di telinga kirinya,
ku sematkan mawar yang kurangkai dengan kata-kataku.

tapi itu semu.
bagiku pun terlalu sendu.

satu harap sebelum rindu :
sampai nanti bila bertemu,
18 tahun lagi, kataku.
semoga ada waktu.


Kendari,
Minggu, 20 Maret 2011
03.00

Nino Zulfikar

No comments:

Apa pendapatmu?

Powered by Blogger.